Kertas dan Pendidikan China Modern
Penguasaan teknologi suatu bangsa akan menentukan majunya suatu bangsa. Ketertinggalan atau ketidakmampuan dalam penguasaan teknologi apapun akan menjadikan suatu negara tertinggal dan terbelakang. Bangsa China zaman dahulu pernah mencapai masa keemasan dan makmur karena penguasaan teknologi. Mereka zaman dulu juga tercatat dalam sejarah menjadi penyumbang kemajuan peradaban umat manusia. Salah satu tonggak bersejarah bangsa China zaman dahulu adalah dengan ditemukannya kertas oleh bangsa China. Pada zaman dahulu untuk mendokumentasikan atau mencatat apapun harus di tulis di lembaran bambu, kulit ataupun sutra yang jelas jelas tidak praktis dan ekonomis. Satu gerobak lembaran bambu setara dengan satu jilid kertas yang tipis. Jadi jelas kertas mempunyai kelebihan dalam hal pencatatan dukumentasi apapun saat itu.
Adalah Cai Lun ialah penemu kertas yang hidup di zaman Dinasti Han, abad ke-1 - abad ke-2 Masehi. Lahir di Guiyang (sekarang di wilayah provinsi Hunan), bernama lengkap Cai Jingzhong, ia adalah seorang kasim yang bekerja sebagai pegawai negara pada pengadilan kekaisaran. Cai lun dianggap sebagai penemu kertas (paper) dan proses pembuatan kertas pada masa lampau yang tidak jauh berbeda dengan kertas saat ini meskipun tidak sempurna. Bentuk awal kertas sudah ada di China sejak abad ke-2 SM, namun ia telah berjasa dalam perbaikan signifikan pertama dan standardisasi pembuatan kertas dengan menambahkan bahan-bahan baru yang penting ke dalam komposisinya. Cai Lun kemudian mendapatkan ide membuat kertas dari kulit pohon, sisa-sisa rami, kain kain, dan jaring ikan. Cai Lun membuat kertas dari kulit kayu murbei. Bagian dalamnya direndam di air dan dipukul-pukul sehingga seratnya lepas. Bersama dengan kulit, direndam juga bahan rami, kain bekas, dan jala ikan. Setelah menjadi bubur, bahan ini ditekan hingga tipis dan dijemur. Lalu jadilah kertas yang mutunya masih belum sebagus sekarang. Pada tahun 105 M ia mempersembahkan contoh kertas pada Kaisar Han Hedi. Atas penemuan tersebut Cai Lun naik pangkat, mendapat gelar kebangsawanan dan menjadi cukong.
Penemuan ini kemudian menyebar ke Jepang dan Korea seiring dengan menyebarnya bangsa Cina ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan itu, walaupun sebenarnya cara pembuatan kertas pada awalnya merupakan hal yang sangat dirahasiakan. Penggunaan kertas meluas di seluruh Cina pada abad ke-2, dan dalam beberapa abad saja China sudah sanggup mengekspor kertas ke negara-negara Asia. Penemuan kertas oleh Cai lun merombak total segala keadaan yang terjadi di China masa itu. Pendidikan berkembang sangat cepat, bidang-bidang ilmu mengalami kemajuan signifikan akibatnya teknologi dan kebudayaan China melonjak naik begitu cepat sehingga hanya dalam beberapa abad sudah mampu mengimbangi Barat. Tentu, perpecahan politik di Barat menjadi sebab penting, tetapi ini sama sekali bukan sebab utama. Di abad ke-4 M Cina pun secara politis terpecah-pecah, tetapi biar begitu kebudayaan tetap maju dengan cepatnya. Dalam abad-abad berikutnya, tatkala kemajuan di Barat tersendat-sendat, China justru berhasil meraih penemuan-penemuan penting seperti kompas, bahan peledak,dan cara mencetak dengan blok, detektor gempa, uang kertas, meriam, teknologi roket, dan ribuan item pintar dan teknologi tinggi lainnya pada masa itu.
Di tahun 751, beberapa tenaga ahli pembuat kertas tertawan oleh orang-orang Arab sehingga dalam tempo singkat kertas sudah diproduksi di Bagdad dan Sarmarkand. Teknik pembuatan kertas menyebar ke seluruh Arab dan baru di abad ke-12 orang-orang Eropa belajar teknik ini. Sesudah itulah pemakaian kertas mulai berkembang luas dan sesudah Gutenberg menemukan mesin cetak modern, kertas menggantikan kedudukan kulit kambing sebagai sarana tulis-menulis di Barat.
Sedangkan di Eropa (sebelum ada kertas) buku ditulis di atas kulit kambing atau lembu. Material ini sebagai pengganti papyrus yang digemari oleh orang-orang Yunani, Romawi dan Mesir. Baik kulit maupun papyrus tidak praktis dan ekonomis bukan hanya termasuk barang langka tetapi juga harganya yang mahal. Teknik pembuatan kertas jatuh ke tangan orang-orang Arab pada masa Abbasiyah setelah kalahnya pasukan Dinasti Tang dalam Pertempuran Sungai Talas pada tahun 751 Masehi. Para tawanan perang mengajarkan cara pembuatan kertas kepada orang-orang arab, sehingga kemudian muncullah industri-industri kertas disana.
Teknik pembuatan kertas kemudian juga menyebar ke Italia dan India lalu Eropa khususnya setelah Perang Salib dan jatuhnya Grenada dari bangsa Moor ke tangan Spanyol dan ke seluruh dunia.
Sejak kertas jatuh lebih murah ketimbang kulit kambing serta dapat diperoleh dalam jumlah besar, keadaan sekarang terbalik. Sesudah orang-orang Barat mulai menggunakan kertas, mereka mampu duduk berhadapan dengan China, bahkan berhasil menyempitkan jurang pemisah kultural. Tulisan-tulisan Marco Polo menekankan keyakinannya bahwa bahkan di abad ke-13 M China berada jauh di atas Eropa dalam hal kemakmuran.
Saat ini adalah saat tepat membangkitkan kembali kejayaan China di masa lampau, dengan tingkat perekonomian yag tinggi China terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas SDM mereka melalui pendidikan yang memang di design mampu mengimbangi dominasi barat di dunia pendidikan. Dunia dapat menyaksikan kebangkitan China modern bukan hanya dalam segi pendidikan saja, tetapi dari segi militer, kedokteran, perekonomian, politik dan teknologi. Banyak kalangan yang menilai saat ini China beberapa tahun kedepan mampu menjadi negara adidaya sebagaimana Amerika dan Rusia.
Melihat perkembangan pendidikan tinggi di China yang mampu memberikan sumbangsih terhadap kemajuan China dalam segala aspek maka kita mempunyai alternatif lain untuk meraih ilmu modern yang tidak kalah dengan negara Amerika maupun Eropa tetapi dengan biaya pendidikan yang terhitung sangat murah belum di tambah lagi biaya hidup dan tingkat kriminal di China yang cukup rendah. Ayo kita ke China menimba ilmu sambil mencontoh semangat China pada kejayaan mereka di masa lampau untuk menjadi negara yang maju dan jaya di era modern saat ini.
Untuk info dan pendaftaran maupun konsultasi pendidikan silahkan menghubungi Indonesia Tionghoa Culture Centre ( ITC Centre Jawa Pos ) Graha Pena 7 floor, suite 701, Surabaya Tlp: +62-31-8202148. Pihak ITC Centre dengan senang hati melayani anda memilihkan pendidikan yang terbaik di China maupun di Taiwan. Dody H