Dewasa ini Negara China yang juga berjuluk Negeri Tirai Bambu terus menunjukkan jati diri bahwa mereka bangsa yang maju dan mampu menjadi penyeimbang kekuatan blok barat yang di dominasi oleh Amerika dan Eropa. Salah satu upaya negeri tersebut adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan mereka. Dengan pendidikan tinggi yang berkualitas tinggi di dapat memberikan perubahan dan peningkatan sumber daya yang mereka miliki. Bayangkan saja dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia dan dengan sedikit sumber daya alam yang dimiliki. Maka suatu keputusan tepat bagi pemerintah China meningkatkan mutu pendidikan mereka pada taraf setinggi mungkin yang setara dengan negara-negara Eropa, Jepang dan Amerika yang lebih dulu melangkah maju kualitas pendidikannya. Pemerintah terus memperbaruhi mutu pendidikan mulai dari tingkat terendah sampai pada tingkat pendidikan tinggi. Dan hasilnya seperti yang kita lihat saat ini Negeri Tirai Bambu melesat jauh kemajuan pendidikannya, kemajuannya dapat di lihat dengan banyaknya industry maju, investasi teknologi di China sangat banyak. Mereka mengekspor bukan saja hasil pertaniannya tetapi juga hasil sains dan teknologi tinggi mereka. China juga menjadi Negara ketiga di dunia yang berhasil mengirim astronotnya ke ruang angkasa. Negara yang cukup mandiri di bidang kemiliteran. Sama halnya dengan Jepang dan Korea yang menggunakan metode terbaru dalam dunia pendidikan tanpa menghilangkan kultur budaya ketimuran. Melihat hal tersebut maka tidak heran banyak mahasiswa asing yang datang ke China untuk belajar di berbagai perguruan tinggi. Hampir di seluruh perguruan tinggi yang ada di pelosok China selalu ada mahasiswa asingnya, terutama universitas yang sudah terkenal di dunia ataupun yang berada di kota besar di China. Mereka belajar bukan saja mengenai bahasa Mandarin yang memang lagi booming tetapi juga mempelajari berbagai bidang yang memang dianggap patut untuk dipelajari seperti kedokteran, ekonomi, manufaktur, robotik, teknik kedirgantaraan, politik, sains dan lain-lain.
Inilah alasan mengapa Negeri Tirai Bambu ini menjadi tujuan menimba ilmu bagi mahasiswa asing. Pertama adalah Universitas dengan reputasi baik (Good Reputable University), cukup banyak universitas di China mampu menembus rangking dunia, ada 200 universitas di China menduduki rangking dunia, hal tersebut sama dengan di Jepang juga ada 200 universitasnya menduduki rangking dunia. Lebih dari 3.500 universitas di China adalah universitas negeri sehingga kontrol ketat pemerintah melaui kementerian pendidikan. Selain itu sumber pendanaan dan subsidi tidak perlu pusing karena pemerintah ingin ada pemerataan mutu kualitas baik daerah kota besar maupun kecil baik wilayah utara maupun selatan semua harus memiliki universitas dengan kualitas tinggi dan dapat di banggakan. Setiap universitas memiliki pusat riset dan penelitian unggulan di berbagai bidang. Maka tidak heran banyak universitas yang memberikan kontribusi langsung terhadap kemajuan China baik di bidang ekonomi hingga teknologi tinggi seperti pembuatan pesawat komersial, militer maupun pesawat ruang angkasa untuk meluncurkan astronot ke ruang angkasa.
Kedua biaya murah (low cost), biaya pendidikan bagi mahasiswa asing termasuk murah karena di hitung sama dengan mahasiswa lokal atau sedikit lebih mahal, bandingkan jika ingin mendapat pendidikan berkualitas dan bermutu di negara Eropa atau Australia dengan kualitas yang sama.
Ketiga adalah Kualitas pengajaran yang tinggi ( High Teaching Quality), untuk memenuhi kebutuhan pendidikan yang bermutu dan berkualitas pemerintah banyak membuat terobosan dalam bidang pengajarannya mulai kurikulumnya, materi buku, sarana penunjang pengajaran hingga mutu pengajar. Di beberapa universitas unggulan sudah diberlakukan hanya dosen dengan status profesor atau asosiasi profesor yang diperbolehkan mengajar, selebihnya sudah minimal mencapai pendidikan doktoral. Selain hal tersebut banyak universitas mengundang dosen asing dengan kualifikasi tinggi untuk mengajar di universitas mereka.
Keempat persyaratan masuk perguruan tinggi cukup mudah ( Easy to enter university reguirments), persyaratan untuk dapat di terima universitas di China cukup mudah dan tidak berbelit meskipun itu adalah universitas terbaik di China sekalipun, asalkan saja otak kita kuat dan mampu menempuh kuliah di universitas-universitas terbaik. Sejumlah mahasiswa yang bercerita untuk masuknya di universitas yang dia idam-idamkan cukup mudah tapi karena ketatnya jadwal kuliah dan beratnya beban kuliah, apalagi kata mereka yang kebetulan di ajar oleh dosen kualitas dewa, otak encer aja masih belum cukup memenuhi mengerjakan tugas-tugas si dosen. Persyaratannya antara lain lolos medical cek up seperti tidak mengidap TBC, HIV AIDS, Hepatitis ataupun penyakit menular lainnya hal ini sebagai prasyarat untuk mendapatkan visa pelajar. Untuk menempuh S1 maka harus berijazah SMA atau sederajat, S2 harus telah menempuh S1 dan program S3 harus selesai menempuh S2.
Kelima kultur budaya untuk memahami kehidupan (Culture to understanding life), kultur budaya yang berkembang di China tidak jauh berbeda dengan budaya yang ada di negara kita Indonesia. Di China ada banyak budaya yang tetap berkembang walau mereka berubah menjadi negara maju. Mereka menjunjung tinggi nasionalisme, tidak sembarangan buang sampah, disiplin tinggi, gemar membaca buku, mandiri. Kemandirian mereka layak di acungi jempol, penulis pernah mendapat pengalaman saat ketika membantu seseorang yang terjatuh dari sepeda listriknya dengan barang bawaannya berserahan, penulis berusaha membantu dengan ikut memunguti barang-barang tersebut dan menaruh di tepi jalan, bukan ucapan terima kasih yang terima tapi malah di usir dengan mengatakan bahwa dia tidak perlu bantuan apapun. Kisah lain adalah saat membantu seorang nenek yang berjalan menyeberang jalan raya berjalan bertatih-tatih juga marah saat di bantu ditemani menyeberang jalan. Budaya dan etos kerja masyarakat China patut diacungi jempol, inilah salah satu sebab mengapa mereka mampu bersaing dengan masyarakat maju seperti Jepang, Korea, Eropa dan Amerika.
Kita jika ingin maju juga harus memiliki pemikiran yang sama dan memperlakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan masyarakat maju demi majunya pendidikan sebagai ujung tombak meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Tanpa ada peningkatan sumber daya manusia maka kita hanya akan menunggu kemunduran dan kehancuran karena salah kelola sumber daya alam yang terbatas dan tak terbarukan. Bagaimana tertarik ya untuk belajar di negeri Panda silahkan menghubungi ITCC ( Indonesia tionghoa Culture Centre ) untuk informasi lebih lanjut tentang studi ke negeri tirai bambu. Dody He